soleman

soleman
soleman

Rabu, 04 Mei 2011

Pengharapan Yang Nyata

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu ” (1 Petrus 1:3,4).

Dalam satu perjalanan ke Rusia untuk mengadakan pertemuan-pertemuan , ketika Olimpiade Moscow berlangsung, saya bertemu seorang wanita yang saya sebut Tanya. Bertahun-tahun yang lalu, orangtuanya bermigrasi ke Cina dan menjadi kaya dalam bisnis teh. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Uni Soviet, lalu mendirikan bisnis teh mereka di Kazakhstan. Tepat ketika bisnis mereka mulai naik, Stalin mulai mengadakan pembersihan pada kaum elit yang kaya. Ketika Tanya berusia 17 tahun, ayahnya dibawa keluar dari rumah oleh polisi rahasia dan ditembak. Selama Perang Dunia ll, saudara lelakinya, saudara perempuannya, dan suaminya dibunuh. Ia kehilangan semua orang yang dekat dengannya dalam rentang waktu dua tahun.

Tanya berjuang mengatasi depresi. Ia berasal dari latar belakang Yahudi Ortodoks, namun memiliki sedikit minat pada agama. Ia sendiri cukup mampu bertahan, maju dalam pendidikan dan lingkungan diplomatis, namun ia selalu merasakan ada sesuatu yang hilang. Ia tidak akan pernah mengerti atas semua penderitaan yang dialami keluarganya. Seseorang di jalanan memberikan sebuah brosur kepada Tanya yang mempromosikan sebuah pertemuan penginjilan Kristen. Ia menghadiri pertemuan itu dan menerima Kristus.

Tanya menjadi bahagia sebagai orang percaya, tetapi masih ada sesuatu yang masih belum bisa dipahaminya. Mengapa Allah yang penuh kasih mengizinkan begitu banyak penderitaan? Apa yang sebenarnya terjadi ketika Anda mati? Sepertinya tidak semua potongan teka-teki itu lengkap.

Suatu hari ketika melewati gelanggang Olimpiade Moscow, ia melihat sebuah tulisan besar “Alkitab Jalan Menuju Hidup Baru”. Ia memutuskan untuk menghadiri pertemuan itu. Tanya menghadirinya tiap malam, termasuk pada malam ketika saya berbicara tentang kedatangan Yesus yang segera tiba. Setelah pertemuan itu ia mendatangi saya dan berkata, “Pendeta, saya benar-benar tergerak malam ini.” Ia mulai memperlihatkan foto-foto keluarganya kepada saya dan menceritakan tentang kematian tragis mereka.

Wajahnya berseri-seri ketika ia berkata, “Sekarang saya bisa menunggu saatnya melihat mereka kembali.” Ia tidak patah hati lagi. Tanya menantikan reuni akhir orang-orang tebusan pada kedatangan Kristus yang kedua kali.

Kematian bukanlah akhir. Alam maut bukanlah malam-malam panjang tanpa satu pagi. Suatu hari nanti segera Yesus akan menerobos awan-awan. Kilat akan menyambar seluruh langit. Bumi akan bergoncang. Orang-orang kudus yang tertidur akan bangkit. Bersama mereka, dalam tubuh abadi yang penuh kemenangan, kita akan bertemu Kristus di udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar